[FlashFiction] SEMUA BUTUH WAKTU
SEMUA BUTUH WAKTU
~Butuh waktu untuk dicintai~
“…
karena cinta tak harus terjadi pada pandangan pertama.”
Kalau diandaikan bunga atau tanaman
lainnya, mungkin aku ini sudah layu. Terkulai dan lemas, tersembunyi dalam
deretan yang tak menarik perhatian. Dulu, aku masih bisa berdiri tegap dengan
mata berbinar di deretan depan. Penampilanku cukup oke, siapa pun yang
melihatku juga biasanya akan datang dengan senyum cerah di wajah. Setelah
didekati pun, daya tarikku tidak luntur. Tidak butuh waktu lama sampai mereka
menatapku dengan hasrat, membelaiku dengan rasa waswas dan ragu bercampur jadi
satu. Tentu, aku populer. Aku bisa berbangga diri pada saudara-saudaraku yang
hanya bisa merapat di belakang sana—mereka
tidak punya daya tarik, makanya mereka tidak pernah ada di depan, seperti aku.
Tapi entah kenapa, pada akhirnya
orang-orang yang datang itu selalu memilih untuk pergi tanpa memiliki diriku.
Aku hanya menyaksikan dengan cemas ketika satu per satu saudara-saudaraku yang
ada di belakang itu diambil oleh mereka.
“Cinta tidak harus datang pada
pandangan pertama. Tunggu sampai mereka terbiasa dan nyaman padamu, pasti kau
akan dibeli juga.”
… begitu kata tetangga yang baru
datang beberapa hari lalu. Tapi setelah berkata begitu, tak lama berselang ia
sendiri diambil orang.
Makin lama aku menunggu, makin layu
dan kering juga penampilanku. Apalah gunanya segala kelebihanku, jika tak ada
yang mau benar-benar mencintaiku? Bukan hanya sekedar dilihat atau diraba, lalu
lari ketika melihat harga. Bukan juga sekedar dikagumi dengan mata, tapi aku ingin
dapat membalut tubuhnya dengan bangga.
Lalu, bertahun-tahun lewatlah sudah.
Aku sudah hampir menyerah ketika akhirnya seseorang datang dan memelukku,
membiarkan aku mendekap balik tubuhnya.
Saat itu, mereka menyebutku, “koleksi gaun vintage.”
*Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
No comments: