[#FF2in1] Aku Khawatir, tahu!

Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada.
Skype. Instagram. Path. Twitter.
Tidak jelas sedang apa. Tidak ada foto. Tidak tahu di mana. Tidak ada curhat.

Bayu duduk gelisah di kursi seakan ada kecoak yang menyelinap masuk ke dalam celananya. Jemarinya mengetuk meja dengan tidak sabaran. Satu tangan lagi dipakai untuk menopang dagu. Matanya awas menatap layar laptop dan smartphone bergantian. Kaki kirinya menandak di atas lantai kamarnya.

Duk. Duk. Duk. Duk.

Dibukanya sekali lagi, satu-persatu, social media yang bisa menghubungkan dirinya dengan Karin. Tatapannya nanar melihat keterangan waktu dari update terakhir pacarnya itu. 11 jam yang lalu. God, lama banget. Rentetan pesan yang dikirim Bayu pun tidak dibalas, pun belum dibaca. Notifikasi hening.

Saat Bayu akan meneliti timeline sekali lagi, barulah masuk notifikasi adanya pesan di twitter. Sumringah, Bayu langsung membuka dan meresapi isinya.

Karin
@dewitidurkarin


Apa? Main aja langsung. Rumah sebelahan ini.
8:32 - 6 May 15

--END--
by karasuhibari
Jakarta, 6 Mei 2015

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

No comments:

Powered by Blogger.