I Want a Friend
Belakangan ini, ada satu frase yang nempel banget di kepalaku.
"memantaskan diri"
Sederhananya,
kalau pengin punya materi yang bisa dibeli, ya harus punya uang.
kalau pengin punya sesuatu yang nggak bisa diukur dengan uang, ya harus usaha.
Tapi apa maksud usaha?
Usaha itu adalah "memantaskan diri".
Sejak dulu,
berkali-kali,
aku selalu berkata "aku ingin teman."
Teman yang seperti apa? Sulit dijelaskan.
Punya. Sebenarnya sudah punya teman. Tapi ada satu yang kuinginkan, yang lebih dari semua yang kupunya. Tapi kenapa tak kunjung punya? Ada yang bilang ini masalah kurang bersyukur. Benarkah?
Mungkin ini lebih ke perkara "memantaskan diri".
Jika aku punya gambaran soal "teman" yang kucari, maka paling tidak aku harus bisa "on-par" dengan apa yang kucari. Jika belum pantas, maka tidak akan ketemu. Kabarnya sih, demikian.
Jadi,
kapankah aku pantas untuk menemukan teman meski sudah sejak lama sekali aku mengatakan ingin?
Kapan aku akan pantas? Sudah sejauh apa usahaku untuk menjadi pantas?
Till the next post.
-karasuhibari-
"memantaskan diri"
Sederhananya,
kalau pengin punya materi yang bisa dibeli, ya harus punya uang.
kalau pengin punya sesuatu yang nggak bisa diukur dengan uang, ya harus usaha.
Tapi apa maksud usaha?
Usaha itu adalah "memantaskan diri".
Sejak dulu,
berkali-kali,
aku selalu berkata "aku ingin teman."
Teman yang seperti apa? Sulit dijelaskan.
Punya. Sebenarnya sudah punya teman. Tapi ada satu yang kuinginkan, yang lebih dari semua yang kupunya. Tapi kenapa tak kunjung punya? Ada yang bilang ini masalah kurang bersyukur. Benarkah?
Mungkin ini lebih ke perkara "memantaskan diri".
Jika aku punya gambaran soal "teman" yang kucari, maka paling tidak aku harus bisa "on-par" dengan apa yang kucari. Jika belum pantas, maka tidak akan ketemu. Kabarnya sih, demikian.
Jadi,
kapankah aku pantas untuk menemukan teman meski sudah sejak lama sekali aku mengatakan ingin?
Kapan aku akan pantas? Sudah sejauh apa usahaku untuk menjadi pantas?
Till the next post.
-karasuhibari-
No comments: