Yang Penting Saat Menulis
Sejak awal Januari 2017, aku memaksakan diri untuk mulai banyak menulis lagi. Terakhir kali sering nulis itu tahun 2012. Di tahun itu, berasa banget kalau menulis bisa jadi pelampiasan stres yang efektif. Tulisan yang kuhasilkan (walaupun sebagian besar fanfiksi) kualitasnya juga cukup membuatku senang. Mungkin benar kata orang. Penulis/aktor/pekerjaan lain yang berhubungan dengan artistik, hasilnya akan paling bagus kalau pelakunya sedang menderita, haha~
Jadi, yang terpenting pertama adalah penderitaan.
Selama kegiatan menulis di tahun 2017 ini, aku juga punya kecenderungan untuk menghapus seluruh draft, meskipun sudah 10ribu kata lebih, kalau aku merasa tulisan itu membosankan. Idenya memang terasa oke, tapi kalau adegan yang kupilih terlalu biasa, kok rasanya berat sekali waktu nulis. Kalau penulisnya saja merasa berat dan bosan, mungkin pembacanya juga akan bosan.
Jadi, yang terpenting kedua adalah adegan yang menarik.
Ngomong-ngomong,
ini adalah tulisan yang kubuat dari pengalaman dan kesimpulan pribadi.
Please take it with a grain of salt.
Till next post.
-karasuhibari-
Jadi, yang terpenting pertama adalah penderitaan.
Selama kegiatan menulis di tahun 2017 ini, aku juga punya kecenderungan untuk menghapus seluruh draft, meskipun sudah 10ribu kata lebih, kalau aku merasa tulisan itu membosankan. Idenya memang terasa oke, tapi kalau adegan yang kupilih terlalu biasa, kok rasanya berat sekali waktu nulis. Kalau penulisnya saja merasa berat dan bosan, mungkin pembacanya juga akan bosan.
Jadi, yang terpenting kedua adalah adegan yang menarik.
Ngomong-ngomong,
ini adalah tulisan yang kubuat dari pengalaman dan kesimpulan pribadi.
Please take it with a grain of salt.
Till next post.
-karasuhibari-
No comments: