Membongkar Diri
Seperti bawang,
semakin dikupas, semakin banyak lapisannya.
Lalu semakin dalam, semakin berbau.
Semakin kelihatan busuknya. Pedih dilihatnya.
And then comes the worst part.
Self-loathing. Rasanya segala sesuatu tentang diri ini salah.
Nggak ada bagus-bagusnya. The lowest of low. The worst of the worst.
Is it worth it to feel all that pain?
There's a lot of people who live just fine without truly look at themselves.
Without fully understanding whoever they are.
Kenapa harus membongkar?
Kenapa harus memahami?
Kenapa mencari sesuatu yang bahkan tak minta untuk dicari?
Busuk itu menyebalkan.
Kesalahan juga lebih parah lagi.
Tapi semua ada di sana, berbungkus lapisan demi lapisan,
tertutup oleh wangi yang terbuat dari refleksi ideal sebuah pribadi.
Till next post.
-karasuhibari-
semakin dikupas, semakin banyak lapisannya.
Lalu semakin dalam, semakin berbau.
Semakin kelihatan busuknya. Pedih dilihatnya.
And then comes the worst part.
Self-loathing. Rasanya segala sesuatu tentang diri ini salah.
Nggak ada bagus-bagusnya. The lowest of low. The worst of the worst.
Is it worth it to feel all that pain?
There's a lot of people who live just fine without truly look at themselves.
Without fully understanding whoever they are.
Kenapa harus membongkar?
Kenapa harus memahami?
Kenapa mencari sesuatu yang bahkan tak minta untuk dicari?
Busuk itu menyebalkan.
Kesalahan juga lebih parah lagi.
Tapi semua ada di sana, berbungkus lapisan demi lapisan,
tertutup oleh wangi yang terbuat dari refleksi ideal sebuah pribadi.
Till next post.
-karasuhibari-
No comments: